MAKALAH
GLOBALISASI
KESENJANGAN ANTARA NEGARA MAJU, BERKEMBANG DAN
TERBELAKANG
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK
III
FARIDA
RUMAGORAN
EDA
KELLEN
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
YAYASAN
NAFIRI UKAR SENGAN
STKIP
ITA WOTU NUSA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya Sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pendidikan dalam profesi
keguruan.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan
para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu negara dikatakan berkembang
atau maju salah satunya adalah dengan melihat pada keberhasilan pembangunan
oleh negara yang bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai
tujuan pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang mampu
menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah ditetapkan, sehingga sebagian
besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud baik yang bersifat fisik ataupun
nonfisik maka negara tersebut dapat disebut negara maju
Negara berkembang yang memiliki
tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dibandingkan negara lain yang
setingkat, tetapi belum mencapai tingkat negara maju disebut negara industri
baru (newly industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri
baru sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup untuk dikatakan
sebagai negara maju.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Negara Maju ?
2. Apa yang dimaksud dengan Negara berkembang ?
3. Apa yang dimaksud dengan Negara terbelakang ?
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk
memperdalam dan memudahkan dalam pembelajaran khususnya tentang “
Negara Maju, Negara Berkembang dan Negara Terbelakang.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Negara Miskin(Terbelakang)
Gambaran suatu negara miskin atau
terbelakang adalah suatu negara yang ditandai oleh kemiskinan,kota yang
dipadati oleh pengemis, yang jarang mempunyai industri, persediaan tenaga
listrik yang tidak memadai, tidak mempunyai jalan raya dan jalan kereta api
yang cukup, pemerintah belum dapat memberikan pelayanan yang memadai,
komunikasi buruk, Rumah sakit dan lembaga pendidikan tinggi sangat sedikit,
Sebagian besar penduduk buta huruf dan miskin, sistem perbankan jelek, dan
ekspornya ke negara lain sama sekali terdiri bahan mentah, hasil tambang, atau
buah-buahan dan beberapa bahan makanan. KEMISKINAN UMUM Negara terbelakang
adalah negara yang dicekam kemiskinan seperti tercermin di dalam pendapatan per
kapita yang rendah. Pendapatan per kapita yang rendah ini lebih jauh tercermin
pula dalam standar kehidupan rakyatnya yang rendah. Di negara seperti ini
makanan adalah jenis konsumsi utama dan sekitar 75 persen dari pendapatan
dibelanjakan untuk makanan, dibandingkan dengan hanya 20 persen di negara maju.
Akibatnya, rata-rata kalori yang dimakan di negara terbelakang adalah 2000,
dibandingkan 3000 lebih pada negara maju. Lebih dari 1200 juta penduduk tidak
mempunyai air minum bersih dan lebih dari 1400 juta tidak mempunyai tempat
pembuangan sampah yang memenuhi kesehatan. Dan pelayanan seperti pendidikan dan
kesehatan sangat minim. Contoh Negara Yang terbelakang:Niger,
Republik Afrika Tengah,Zimbabwe
B. Negara Berkembang
Karakteristik atau ciri-ciri negara
berkembang dapat dikatakan, yaitu: 1) Tingkat kehidupan yang rendah Di negara
berkembang pada umumnya ditandai dengan adanya tingkat kehidupan yang rendah.
Sebagian besar penduduknya hidup dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
Tingkat kehidupan yang rendah ini dapat diwujudkan dalam bentuk secara
kuantitatif maupun kualitatif. Secara kuantitatif dapat diwujudkan dalam bentuk
tingkat pendapatan yang rendah (kemiskinan), secara kualitatif dalam wujud
fasilitas perumahan yang tidak memadai, sarana kesehatan yang buruk, pendidikan
terbatas atau tidak berpendidikan sama sekali, tingkat kematian bayi yang
tinggi, umur penduduk yang pendek, harapan kosong dan pada umumnya disertai
dengan perasaan kacau dan putus ada.
2) Tingkat produktivitas yang rendah Sebagian besar tingkat
kehidupan penduduk di negara berkembang sangat rendah, hal ini mengakibatkan
produktivitas sebagian besar penduduk juga menjadi rendah. Berbeda sekali
keadaannya bila dibandingkan dengan tingkat produktivitas penduduk di negara
maju. Produktivitas yang rendah ini terutama produktivitas tenaga kerja yang
dihasilkan yaitu perbandingan antara out put yang dihasilkan dengan in put
pertenaga kerja sangat kecil. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan
beberapa konsep dasar ekonomi. Sebagai contoh misalnya : prinsip penghapusan
produktivitas marjinal menyatakan bahwa, jika meningkatnya jumlah faktor
variabel tenaga kerja yang dipergunakan untuk memenuhi jumlah faktor lain
(modal, tanah, material dll), maka diluar jumlah tertentu, ekstra atau produk
marjinal faktor variabel lain akan turun, oleh karena itu rendahnya tingkat
produktivitas tenaga kerja bisa juga disebabkan dengan tidak adanya atau
kurangnya berbagai faktor input/ masukan komplementer, seperti modal fisik atau
manajemen yang berpengalaman.
3) Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang tinggi. Di
negara berkembang tingkat pertumbuhan penduduk masih sangat tinggi, dengan
demikian tingkat kelahiran juga semakin tingkat dan sebagai akibatnya jumlah
penduduk semakin bertambah besar. Rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk di
negara sedang berkembang ini diatas 2 persen pertahun. Berbeda dengan keadaan
di negara maju dimana tingkat pertumbuhan penduduk ini rata-rata kurang dari 1
persen pertahun. Dengan jumlah penduduk yang semakin membengkak ini mengakibatkan
beban tanggungan juga semakin tinggi.
4) Tingkat pengangguran dan pengangguran semu yang tinggi.
Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya tingkat kehidupan penduduk di
negara sedang berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja yang ada
secara efisien. Tenaga kerja yang ada masih banyak yang bekerja tetapi
terkadang tidak sesuai dengan tingkat keahlian yang dipunyai, sehingga
mengakibatkan hasil yang diperoleh tidak optimal. Jenis tenaga kerja yang
seperti ini seringkali dikategorikan sebagai pengangguran semu. Pada umumnya
penduduk di negara sedang berkembang bekerja secara serabutan dan kebanyakan
mereka mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kasar seperti buruh bangunan buruh
industri, dan sebagainya. Hal ini terutama terjadi untuk penduduk yang tinggal
dipedesaan yang pada umumnya tingkat pendidikannya rendah, skill rendah dan
ditandai dengan tingkat penghasilan yang rendah pula. Tingginya tingkat
pertumbuhan penduduk juga mendorong semakin banyak jumlah tenaga yang
menganggur. Untuk menyerap tenaga kerja yang menganggur ini seringkali
Pemerintah mengalami suatu kendala yaitu kurangnya dana atau minimnya tingkat
investasi yang ada.
.5) Ketergantungan yang Sangat Terhadap Produksi Pertanian
dan Produk-Produk Pokok Ekspor. Sebagian besar penduduk di negara sedang
berkembang tinggal di daerah pedesaan, yaitu sekitar 80 persen dengan mata
pencaharian sebagai petani. Dengan demikian produk dari pertanian merupakan
hasil utama penduduk sehingga penduduk sangat tergantung pada hasil
pertaniannya. Pada umumnya pertanian yang dikerjakan penduduk termasuk
pertanian dalam skala kecil dengan produksi yang relatif kecil pula. Biasanya
di luar sektor pertanian penduduk tidak mempunyai keahlian/ keterampilan lain,
sehingga apabila ada masalah yang berkaitan dengan pertanian, seperti bencana
alam, penduduk menjadi kehilangan mata pencahariannya. Karena hasil utama
penduduk di negara sedang berkembang dari sektor pertanian, maka produk dari
hasil pertanian ini yang dapat di ekspor. Dengan demikian ekspor penduduk di
negara berkembang masih didominasi dari hasil pertanian. Contoh Negara
Berkembang : Indonesia,Malaysia,Brazil
C. Negara Maju
Negara maju adalah sebutan untuk
negara yang menikmati standar hidup yang relatif tinggi melalui teknologi
tinggi dan ekonomi yang merata. Kebanyakan negara dengan GDP perkapita tinggi
dianggap negara berkembang. Namun beberapa negara telah mencapai GDP tinggi
melalui eksploitasi sumber daya alam tanpa mengembangkan industri yang beragam
dan ekonomi berdasarkan jasa tidak dianggap memiliki status “maju”.
Karakteristik Negara Dapat Dikatakan Maju:
a. Sebagian besar pendapatan negara didapat dari industri
b. Pendapatan perkapita tinggi
c. Angka kematian kecil
d. Tingkat pendidikan tinggi
e. Iptek telah dikuasai
f. Keadaan perekonomian lebih baik sebagian penduduk tinggal
dikota
g. Fasilitas disegala bidang terpenuhi
h. Timbulnya krisi lingkungan segera diatasi
i. Ekspornya lebih tinggi dari pada impor .
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam era globalisasi seperti saat
ini, kamajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap
kemajuan suatu negara. Oleh karena itu untuk mengidentifikasi suatu negara
apakah termasuk sebagai negara maju atau negara berkembang dapat dilihat dari
kemajuan teknologi dan hasil pembangunannya.
Menentukan suatu negara tergolong
negara maju atau negara berkembang tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan
per kapita negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan
seperti perumbuhanpenduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka harapan hidup
dan sebagainya.
B. Saran
Dari makalah yang ditulis dapat
diambil saran yaitu: harus adanya usaha-usaha pengembangan wilayah dan
perekonomian di Negara-negara berkembang khususnya Negara Indonesia agar mampu
bersaing dengan Negara-negara maju serta meningkatkan kesejahteraan rakyat.
DAFTAR
PUSTAKA
file:///I:/Amerika%20Bergantung%20Indonesia.htm
file:///I:/brk,20110315-320344,id.html
file:///I:/Kontan%20Online.htm
file:///I:/brk,20110315-320344,id.html
file:///I:/Kontan%20Online.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar